SUMEDANGONLINE.COM, JAKARTA: Menpora Imam Nahrawi membuka Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) 2017 di Wisma Soegondo Djojopuspito PP-PON Cibubur Jakarta Timur, Rabu (27/7) pagi. Menpora meminta kepada peserta untuk menjaga kedisiplinan, keakraban, kekompakan dan keterbukaan dengan pelatih maupun pembina.
Sebanyak 68 orang calon Paskibraka 2017
terdiri dari 34 orang putra dan 34 putri berprestasi yang telah diseleksi di
tingkat Provinsi dari seluruh Indonesia. Diklat Paskibraka 2017 dilaksanakan
dari tanggal 25 Juli sampai 25 Agustus 2017. Selama satu bulan, mereka akan
jadi penghuni Desa Bahagia (Desa Bahagia sebutan untuk asrama calon
Paskibraka), dan akan menjalani hari-harinya dengan berbagai macam latihan
serta pendidikan.
Menpora meminta kepada peserta untuk menjaga
kedisiplinan, keakraban, kekompakan dan keterbukaan dengan pelatih maupun
pembina. Disamping itu juga tetap rendah hati, hindari gembira yang berlebihan
sehingga tercipta rasa kekeluargaan diantara peserta. "Diklat ini sungguh
sangat berarti bagi sebuah pembentukan karakter, watak dan kedisiplinan dan
kemampuan mereka untuk menjadi pasukan pengibar bendera pusaka secara baik dan
menjadi kebanggaan keluarga, sekolah, daerah asal dan masyarakat semuanya,
" ujar Imam Nahrawi.
Menurutnya, pelatihan Paskibraka tahun 2017
akan berlangsung selama satu bulan. Sebanyak 68 calon Paskibraka dari 34
Provinsi akan di latihan di Cibubur ini. Dan pada saatnya ini, mereka akan
menjadi satu kesatuan untuk menaikan dan menurunkan bendera pusaka saat upacara
HUT RI ke-72 di Istana Merdeka Jakarta pada tanggal 17 Agustus 2017.
"Ini kesempatan baik bagi mereka bahwa
Paskibraka bukan hanya sekedar fisik dan baris berbaris tapi mereka ditempa
secara mental untuk bersatu dalam perbedaan. Mereka berasal dari berbagai macam
agama, suku, ras, bahasa dan budaya berkumpul di sini untuk menyatukan niat dan
langkah dalam rangka mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Karena itu mari kita
tunjukkan melalui sikap dan perbuatan sebagian anak bangsa bahwa bangsa
Indonesia adalah nang yang toleran bangsa yang menghargai dan menghormati
manusia sebagai ciptaan Tuhan," tandanya.
"Biasanya setelah tugas akan ada
kunjungan ke luar negeri sebagai Duta Belia. Untuk tahun ini, tidak ada, karena
cukup mengexplore sekaligus melihat potensi yang kita miliki di Provinsi
Indonesia. Selain itu, peserta Paskibraka 2017 akan kami undang ke Jakarta
untuk melakukan apel kebangsaan Paskibra yang di komandani oleh purna Paskibra
untuk memberi semangat besar bahwa Paskibraka Indonesia siap mengawal persatuan
dan mengawal Pancasila. Dan tahun ini juga pemerintah pusat tidak dalam posisi
melakukan seleksi. Seleksi sepenuhnya dilakukan oleh pemerintah daerah. Hal ini
untuk memberikan porsi yang besar bagi
daerah untuk menentukan siapa yang akan dikirim ke pusat," tutup Menpora.
Menpora pada acara tersebut didampingi Plt
Deputi Bidang Pengembangan Pemuda, Jonni Mardizal, Staf Ahli Bidang Kerjasama
Kelembangaan Adiati Noerdin, Kepala Staf
Garnisun Tetap 1 Jakarta, Brigjen TNI AAB Maliogha, Asisten Oprasional Garnisun Tetap 1 Jakarta, Kolonel Infanteri I
Wayan Sandi, Kepala Inspektorat Purwoko Prihtjahjono, Asisten Deputi
Kepemimpinan dan Kepeloporan Pemuda Ibnu Hasan, Asisten Deputi Peningkatan
Kreativitas Pemuda Eny Budi Sri Haryani, Kabag Humas Agus Lesmana, Jubir
Kemenpora Anindya K Putri dan Anggota Paskibraka tahun 2016 Gloria Natapradja Hamel.