KABUPATEN BANDUNG BARAT - Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung Barat berkomitmen untuk
lebih meningkatkan kualitas pendidikan. Terutama, kualitas mengajar dari
masing-masing guru kepada murid di setiap sekolah. "Kami akan
meningkatkan kualitas mengajar para guru kepada murid. Peran kepala
sekolah dan guru diharapkan mampu melakukan inovasi pendidikan ketimbang
sibuk dengan persoalan menyangkut anggaran," kata Kepala Bidang SD pada
Disdik Kabupaten Bandung Barat Jalaludin di Ngamprah, seperti dilansir jabarekspres, Sabtu (15/7/2017).
Menurut Jalal, guru diminta jangan sibuk pada hal-hal di luar sistem selain fokus pada mengajar. Guru harus memberikan inspirasi bagi para siswa serta mengajar sesuai dengan perencanaan yang dibuat selama satu tahun pelajaran. "Guru harus memiliki visi untuk mencerdaskan anak didik yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Sehingga anak-anak ke depan memiliki masa depan yang sukses," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, selain meningkatkan mutu pendidikan dalam hal mata pelajaran, setiap kepala sekolah dan guru juga lebih dapat mengoptimalkan kembali kegiatan-kegiatan ekstra di sekolah, seperti pramuka, PMR, kegiatan kesenian, olahraga dan kegiatan ekstra lainnya.
"Tugas inovasi itu adanya di guru dan kepala sekolah, agar pendidikan anak-anak lebih berkarakter," ungkapnya.
Ia juga meminta, seluruh guru dan kepala sekolah agar menghindari hal-hal yang melanggar hukum di luar sistem yang sudah ditentukan. Kasus
Menurut Jalal, guru diminta jangan sibuk pada hal-hal di luar sistem selain fokus pada mengajar. Guru harus memberikan inspirasi bagi para siswa serta mengajar sesuai dengan perencanaan yang dibuat selama satu tahun pelajaran. "Guru harus memiliki visi untuk mencerdaskan anak didik yang berkarakter dan berakhlakul karimah. Sehingga anak-anak ke depan memiliki masa depan yang sukses," ujarnya.
Untuk itu, kata dia, selain meningkatkan mutu pendidikan dalam hal mata pelajaran, setiap kepala sekolah dan guru juga lebih dapat mengoptimalkan kembali kegiatan-kegiatan ekstra di sekolah, seperti pramuka, PMR, kegiatan kesenian, olahraga dan kegiatan ekstra lainnya.
"Tugas inovasi itu adanya di guru dan kepala sekolah, agar pendidikan anak-anak lebih berkarakter," ungkapnya.
Ia juga meminta, seluruh guru dan kepala sekolah agar menghindari hal-hal yang melanggar hukum di luar sistem yang sudah ditentukan. Kasus
terjaringnya
oknum kepala sekolah (kepsek) serta oknum guru SMPN 2 Cililin oleh tim
saber pungli beberapa waktu lalu, menjadi pembelajaran agar tidak
terjadi di tingkat sekolah dasar. "Pokoknya fokus saja mengajar dan
mendidik anak-anak," tegasnya.
Sebelumnya, Dirjen Pendididikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad saat berada di Lembang menuturkan, pihaknya berencana meningkatkan kualitas sekolah yang berbasis agama Islam pada tahun 2017. Pasalnya, mayoritas sekolah berbasis Islam di Indonesia ini rata-rata untuk kalangan menengah ke bawah. "Karena itu kita berharap semua sekolah yang berbasis agama Islam sudah harus fokus pada peningkatan mutu, jadi bukan lagi fokus mencari siswa sebanyak-banyaknya," katanya.
Hamid melanjutkan, pendidikan sekolah ke depan akan lebih mengutamakan pendidikan berbasis karakter. Pasalnya, pendidikan karakter untuk anak-anak saat ini masih dinilai lemah. Hal itu terbukti masih ditemukannya masalah kekerasan siswa, siswa dengan guru, guru dengan orangtua. "Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban pada prilaku pengguna narkoba dan prilaku negatif lainnya," tandasnya. ***
Sebelumnya, Dirjen Pendididikan Dasar Menengah (Dikdasmen) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad saat berada di Lembang menuturkan, pihaknya berencana meningkatkan kualitas sekolah yang berbasis agama Islam pada tahun 2017. Pasalnya, mayoritas sekolah berbasis Islam di Indonesia ini rata-rata untuk kalangan menengah ke bawah. "Karena itu kita berharap semua sekolah yang berbasis agama Islam sudah harus fokus pada peningkatan mutu, jadi bukan lagi fokus mencari siswa sebanyak-banyaknya," katanya.
Hamid melanjutkan, pendidikan sekolah ke depan akan lebih mengutamakan pendidikan berbasis karakter. Pasalnya, pendidikan karakter untuk anak-anak saat ini masih dinilai lemah. Hal itu terbukti masih ditemukannya masalah kekerasan siswa, siswa dengan guru, guru dengan orangtua. "Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban pada prilaku pengguna narkoba dan prilaku negatif lainnya," tandasnya. ***