SUMEDANGONLINE.COM,
SUMEDANG:
Festifal Anak Sholeh Indonesia ke 10 tingkat Provinsi Jawa Barat
resmi ditutup oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Sumedang H Zaenal Alimin mewakili Gubernur
Jawa Barat di Aula Pendopo IPP Setda Sumedang, Sabtu malam (29/7/2017).
Dimana
para kafilah dari masing-masing kabupaten kota se Jawa Barat mengirimkan untuk
mengikuti perlombaan yang diselenggarakan oleh panitia dari badan Komunikasi
Pemuda Remaja Mesjid Provinsi Jawa Barat.
Sumedang
ditunjuk sebagai tuan rumah sehingga terbentuklah panitia lokal dari sumedang.
Tetapi dari semua penyelenggaraan dari awal hingga akhir, sepertinya panitia
lokal dari Sumedang kurang respek terhadap acara itu.
Sebelumnya
ketika acara pembukaan FASI ke 10 tingkat Jawa Barat yang dibuka Wakil Gubernur
Jawa Barat, Dedi Mizwar sempat dari pihak kepolisian maupun dari pihak dinas perhubungan
Kabupaten Sumedang menegur panitia yang tidak ada surat pemberitahuan sehingga
jalan protokol dibiarkan begitu saja.
Jika
panitia lokal memberikan surat pemberitahuan sebelumnya adanya kegiatan tersebut.
Maka jalan protokol mulai dari Bunderan Binokasih sampai Perempatan Jalan
Kartini akan ditutup, demi kelancaran kegaiatan selama berlangsung. Apalagai,
bagai mana pun ini membawa citra Kabupaten Sumedang.
Namun
apa yang terjadi di hari penutupan pada Sabtu malam, tidak terlihat satu pun
petugas baik dari kepolisian maupun dari
Dishub berada di lokasi, kemungkinan mereka juga tak diberitahu lagi seperti
pada awal pembukaan. Padahal acara kegiatan FASI tingkat Jawa Barat ke 10
sangatlah penting demi nama baik Sumedang.
Meskipun
kegiatan berlangsung berjalan dengan aman, setidaknya panitia lokal harus
bertanggung jawab, bahkan acara belum berakhir panitia lokal dari Sumedang
malah meninggalkan lokasi. Termasuk panitia dari provinsi Jawa Barat sempat
menanyakan.
Sekda
Sumedang Zaenal Alimin menyampaikan permohonan maaf kepada kafilah para peserta
Festival Anak Sholeh Indonesia, bahwa dalam penerimaan ada kekurangan. Hal ini setelah
pihaknya mendapat laporan dari berbagai masukan kepada dirinya.
”Kami
tetap merasa banyak hal yang kurang, banyak hal yang menjadikan, baik kafilah
maupun para peserta menjadi kecewa. Atas kekurangan penerimaan dan fasilitas
yang tersedia, termasuk saya juga mendapat laporan dalam hal teknis. Oleh karena
itu saya secara pribadi, atasnama pemerintah daerah, juga atas nama masyarakat
kabupaten Sumedang memohon maaf yang sebesar-besarnya,” ungkap Sekda Zaenal
Alimin. ***
Reporter:
Iwan Rahmat
Editor : Pitriyani