SUMEDANGONLINE.COM, KANTINGAN --- Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) kirimkan Tim Kesehatan untuk respon medis terdampak bencana banjir 16 Juli 2017 di Kabupaten Katingan dan Gunung Mas Kalimantan Tengah (Kalteng) pada 19 Juli 2017. Sebanyak 11 orang yang terdiri dari sembilan orang Tim Medis Bencana RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya dan 3 orang dari MDMC Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalteng. Disampaikan oleh Koordinator Divisi Pengurangan Risiko Bencana MDMC PP Muhammadiyah, Budi Santoso, pengiriman tim kesehatan untuk respon bencana banjir di Kabupaten Katingan dan Gunungmas merupakan hasil koordinasi dengan MDMC PWM Kalteng.
Tim kesehatan yang ditugaskan oleh
MDMC terdiri dari dua dokter, tiga perawat, dua bidan, kru ambulance
dari RSI PKU Muhammadiyah Palangka Raya, dan tiga orang perwakilan Tim
Siaga Bencana Muhammadiyah MDMC PWM Kalteng. Respon medis diawali dengan
melakukan perencanaan pelayanan kesehatan yang bekerjasama dengan Dinas
Kesehatan. Hal tersebut akan menjadi bekal penting untuk melakukan
pemeriksaan lebih lanjut kepada warga terdampak bencana. Tim kesehatan
yang ditugaskan telah dipersiapkan melalui program Kesiapsiagaan Rumah
Sakit dan Kesiapan Masyarakat Untuk Kedaruratan dan Bencana (HPCRED).
Guna
mengoptimalkan peran Tim Kesehatan maka untuk respon bencana banjir di
Kabupaten Katingan dan Gunung Mas akan dilakukan beberapa kegiatan
respon penanggulangan bencana. Diantaranya kaji cepat data warga
terdampak, koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Katingan, Dinas Kesehatan Katingan, dan Pimpinan Daerah
Muhammadiyah (PDM) Katingan, serta melakukan pelayanan kesehatan.
Kegiatan
tersebut dilakukan mengingat jumlah terdampak bencana banjir di
Kabupaten Katingan dan Gunung Mas belum dapat dipastikan. Sedangkan
beberapa kebutuhan mendesak terdampak sudah dapat diketahui. Disampaikan
oleh Tri Susanti, Ketua Pimpinan Daerah Nasyiatul Aisyiyah (PDNA)
Katingan bahwa kebutuhan mendesak terdampak diantaranya pelayanan
kesehatan, obat-obatan dan logistik makanan. Hal ini dipicu karena
bencana banjir telah menggenang sejumlah fasilitas kesehatan yang berada
di daerah Katingan Hulu khususnya. (Sulis)