![]() |
H Nana
Mulyana Owner Kampung Karuhun, |
Sebutnya pengembangan ekonomi lokal mendasari konsep pada pengembangan kewirausahaan lokal serta tumbuh kembangnya perusahaan-perusahaan lokal, kerja sama pemerintah lokal dengan swasta dan lembaga-lembaga lainnya dalam mengelola sumber-sumber yang potensial untuk mendorong aktivitas ekonomi. Konsep ini pada dasarnya beranggapan bahwa pengembangan wilayah sangat ditentukan oleh tumbuh kembangnya wiraswasta lokal yang ditopang oleh kelembagaan yang ada di wilayah tersebut, meliputi industri, universitas, asosiasi kegiatan usaha, pemerintah daerah, pengusaha lokal dan lainnya.
Masalahnya adalah bagaimana memobilisasi potensi-potensi kelembagaan tersebut dan menjadikannya sebagai faktor pendorong pengembangan wilayah. ”Ketika tol nanti sudah jadi misalnya, kita berdayakan pengusaha kecil misalnya pedagang tahu, bukan tidak mungkin dari rest area Cileunyi hingga di Cirebon ada tahu Sumedang. Untuk soal pemodalan, bisa disiasati dengan cara kerjasama antara pedagang. Misalnya empat pedagang bekerjasama untuk membeli kios atau outlet di rest area,” lanjutnya.
Namun, dia mengatakan terdapat banyak fungsi yang harus diperhatikan dalam pengembangan ekonomi lokal, seperti sumber daya alam, tenaga kerja, modal investasi, skala ekonomis, pasar, situasi ekonomi, kemampuan pemerintah pusat dan daerah, serta situasi yang kondusif.
”Pemerintah menyediakan ruang bagi pengusaha untuk berinvestasi di Sumedang membangun usaha dengan niat mengembangkan perekonomian di Sumedang. Serta, pengusaha masuk ke dunia usaha yang berorientasi keuntungan namun berada pada jalur perencanaan perekonomian," terangnya.
Dia menyebutkan, tantangan dunia usaha yang ada di Sumedang adalah tidak tersedianya usaha berbasis pertanian, padahal lebih dari 60 persen penduduk Sumedang adalah petani.
Usaha pertanian, menurut pengusaha asli Sumedang ini, akan bertahan lama karena semua tersedia di sini. Dengan pengelolaan selayaknya kita membangun bisnis real estate dan properti, maka bisnis pertanian itu akan sangat menguntungkan.
Menurutnya, ada tiga usaha yang bertahan lama yang cocok dikembangkan di Sumedang yaitu usaha pertanian dan lain sebagainya seperti perikanan dan perkebunan, industri pengolahan, dan pariwisata.
Namun, pemerintah juga harus mendukung penuh terhadap usaha ini. Misalnya memberi insentif dan subsidi kepada perkembangan usaha di tiga bisa ini.
Teori Pengembangan Ekonomi Lokal pada intinya mengemukakan bagaimana mengembangkan perekonomian lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki, sejauh mana industri tersebut menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan menumbuhkan perekonomian lokal serta bagaimana keberlanjutannya pada masa yang akan datang. ***
”Pemerintah menyediakan ruang bagi pengusaha untuk berinvestasi di Sumedang membangun usaha dengan niat mengembangkan perekonomian di Sumedang. Serta, pengusaha masuk ke dunia usaha yang berorientasi keuntungan namun berada pada jalur perencanaan perekonomian," terangnya.
Dia menyebutkan, tantangan dunia usaha yang ada di Sumedang adalah tidak tersedianya usaha berbasis pertanian, padahal lebih dari 60 persen penduduk Sumedang adalah petani.
Usaha pertanian, menurut pengusaha asli Sumedang ini, akan bertahan lama karena semua tersedia di sini. Dengan pengelolaan selayaknya kita membangun bisnis real estate dan properti, maka bisnis pertanian itu akan sangat menguntungkan.
Menurutnya, ada tiga usaha yang bertahan lama yang cocok dikembangkan di Sumedang yaitu usaha pertanian dan lain sebagainya seperti perikanan dan perkebunan, industri pengolahan, dan pariwisata.
Namun, pemerintah juga harus mendukung penuh terhadap usaha ini. Misalnya memberi insentif dan subsidi kepada perkembangan usaha di tiga bisa ini.
Teori Pengembangan Ekonomi Lokal pada intinya mengemukakan bagaimana mengembangkan perekonomian lokal dengan memanfaatkan potensi sumber daya yang dimiliki, sejauh mana industri tersebut menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat dan menumbuhkan perekonomian lokal serta bagaimana keberlanjutannya pada masa yang akan datang. ***